PSIKOLOGI
PEMBELAJARAN
FUNGSI
OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
(Hubungannya
dengan Pembelajaran)
A.
Otak
dan Pembelajaran
Pembelajaran tidak ubahnya proses berpikir atau
dengan kata lain merupakan proses pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal. Menurut beberapa ahli, otak manusia terdiri dari dua bagian yaitu
otak kanan dan otak kiri. Masing-masing belahan otak memiliki spesialisasi
dalam kemampuan-kemampuan tertentu. Hal ini senada dengan yang dipaparkan Bobby
De Porter & Mike Hernacki sekitar tahun 90-an dalam buku Quantum
Learning :
Unleashing The Genius In You, yang diterjemahkan oleh Penerbit Kaifa dengan judul Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (1992). Dalam bukunya itu, kedua penulis menitikberatkan pada upaya untuk memanfaatkan potensi otak manusia secara optimal.
Unleashing The Genius In You, yang diterjemahkan oleh Penerbit Kaifa dengan judul Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (1992). Dalam bukunya itu, kedua penulis menitikberatkan pada upaya untuk memanfaatkan potensi otak manusia secara optimal.
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, skuensial, linier,
dan rasional. Sisi ini sangat teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu
melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk
tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial,
menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolis. (De Porter, 1992). Namun
seperti apakah otak kita sebenarnya, tidak ada salahnya apabila kita mengenal
beberapa bagian penting dari otak kita ini.
A. Bagian Penting Otak Manusia
Otak manusia terdiri dari 3
bagian
1. Batang Otak atau Otak Reptil
Dikatakan otak reptil, karena reptil seperti kadal,
buaya punya otak ini. Otak reptil terletak di bagian bawah tengkorak.
Fungsinya untuk mengontrol pernapasan, denyut jantung, dan reaksi insting dalam
keadaan bahaya atau terancam. Kalau kita mendadak lari karena takut anjing,
otak inilah yang memberikan instruksi dan perintah untuk hal tersebut.
Batang otak juga berkaitan dengan insting untuk
mempertahankan hidup dan mengembangkan spesiesnya atau reproduksi. Dua poin
tersebut terlihat pada usaha untuk mencari makanan, tempat tinggal,
bereproduksi (maksudnya menikah untuk manusia) dan mencari perlindungan. Batang
Otak juga bertanggung jawab atas pengendalian insting primitif dari wilayah
pribadi seseorang seperti alasan marah, terancam atau tidak nyaman ketika
seseorang mendekati.
Jika seseorang dominan menggunakan otak reptilnya, maka ia
tidak bisa berpikir di tingkat rumit atau di tingkat yang lebih tinggi,
dan ia bertindak hanya berdasarkan insting dan naluri saja.
2.
Sistem
Limbik atau Otak Mamalia
Otak
Mamalia merupakan bagian yang membungkus batang otak, dengan hypothalamus danamygdala sebagai
komponen utamanya. Hypothalamus inilah yang memproduksi hormon
pertumbuhan seperti testosteron dan progesteron. Hormon inilah yang membuat
seorang anak mulai ‘berubah’ secara fisik seperti orang dewasa.
Otak
mamalia berfungsi sebagai pengendali emosi, membantu mempertahankan
keseimbangan hormonal, rasa haus, lapar, dorongan seksual, pusat kesenangan,
metabolisme dan bagian penting dari ingatan jangka panjang.
Yang
dimaksud sebagai pengatur emosi dan ingatan adalah, jika kita melakukan sesuatu
yang melibatkan emosi yang mendalam, kita akan lebih mudah mengingatnya dan tak
mudah lupa. Dari penjelasan diatas dapat kita ambil pelajaran, bahwa seseorang
yang belajar dengan kesan mendalam maka akan mempunyai daya ingatan yang kuat,
mempunyai hafalan yang kuat, mempunyai kemampuan menyerap pelajaran lebih
banyak serta mempunyai pemahaman yang lebih baik serta dapat menerapkan
pembelajaran dalam kehidupan sehari hari
3.
Neokorteks
atau otak berpikir
Neokorteks
atau otak berpikir merupakan pusat kegiatan manusia dalam berpikir dan
mengendalikan segala aspek pola piker manusia. Fungsinya untuk mengendalikan
penglihatan, pendengaran, kreasi, berpikir, berbicara, dan semua hal yang
berkaitan dengan kemampuan yang lebih tinggi atau intelegensi.
Neokorteks
inilah yang membuat manusia, dapat mengendalikan nafsu dan emosi.
Neokorteks membuat kita berpikir secara intelek, cekatan, cerdik, dapat
mengambil keputusan dengan hati-hati, mengendalikan motorik dengan sadar dan
menciptakan gagasan nonverbal. Bersyukurlah karena Yang Kuasa memberi kita
Neokorteks selain otak reptil dan otak mamalia. Ketiga bagian otak ini menjadi
satu kesatuan. Kesatuan otak ini juga yang kemudian terbagi menjadi belahan
otak kiri dan kanan, sebagaimana yang sudah dijelaskan di awal bahwa
keseimbangan penggunaan otak kiri dan kanan sangat penting agar seluruh potensi
kita dapat diwujudkan dalam kreativitas yang bermanfaat untuk kehidupan.
Ada
kalanya seseorang cenderung hanya memakai belahan otak tertentu saja. Maka dari
itu, kita harus tahu dulu bagian otak mana yang lebih sering kita gunakan. Cara
gampangnya dengan menganalisa kebiasaan kita dan mencocokkannya dengan
ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas. Setelah itu lakukan rangsangan
untuk mengaktifkan belahan otak yang lain.
B.
Pembelajaran
Dan Memaksimalkan Kinerja Otak
1.
Pembelajaran
dan Memaksimalkan Kinerja Otak
Secara neurobiologis, otak manusia
terdiri atas miliaran sel saraf atau neuron yang menyebar di keseluruhan otak
manusia. Seperti yang dikemukakan oleh seorang neurolog, Gerald Edelman,
pemenang hadiah nobel, dibutuhkan lebih dari 32 juta tahun untuk menghitung
semua sinaps di dalam otak manusia dengan kecepatan satu sinaps per detik. Jika
dipusatkan perhatian pada kemungkinan jumlah hubungan saraf di dalam otak, maka
didapati jumlah yang sangat menakjubkan yaitu 10 diikuti sejuta angka nol.
Setiap saraf otak itu saling berhubungan dan berkomunikasi melalui satu hubungan
atau lebih (Restak, 2004:5).
Walaupun demikian, setiap saraf yang
ada dalam otak mempunyai tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Misalnya,
kegiatan membaca mengaktifkan area oksipital dan frontal. Mendengarkan musik
dengan mata terpejam mengaktifkan area temporal, frontal dan serebelum. Di
samping itu, secara garis besar, otak manusia terbagi atas kerja otak
belahan kiri dan kanan, tetapi aktifitas kerja kedua otak tersebut tidak
terpisah. Aktivitas kedua otak itu saling menyatu dan juga saling membangun.
Otak manusia terdiri dari belahan
otak kiri dan kanan. Otak kiri atau left cerebral hemisphere berkaitan
dengan fungsi akademik yang terdiri dari kemampunan berbicara, kemampuan
mengolah tata bahasa, baca tulis, daya ingat (nama, waktu dan peristiwa), logika,
angka, analisis, dan lain-lain. Sementara otak kanan atau right
cerebral hemisphere tempat untuk perkembangan hal-hal yang bersifat
artistik, kreativitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi,
khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, pengembangan
kepribadian. Para ahli banyak yang mengatakan otak kiri sebagai pengendali IQ (Intelligence
Quotient), sementara otak kanan memegang peranan penting bagi perkembangan
EI (Emotional Intelligence) seseorang.
Cara kerja otak kanan bersifat acak,
tidak teratur, intuitif dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara
untuk mengetahui yang bersifat non verbal seperti perasaan dan emosi, kesadaran
yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang),
kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna,
kreativitas dan visualisasi. Kedua belahan otak perlu dikembangkan secara
optimal dan seimbang. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri,
misalnya dengan memaksa anak untuk berpikir logis dan rasional akan membuat
anak dalam posisi ”kering dan hampa”. Oleh karena itu belajar berpikir logis
dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kanan, misalnya dengan
memasukkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi emosi, yaitu unsur estetika
melalui proses belajar yang menyenangkan dan menggairahkan. Dalam standar
proses pendidikan, belajar adalah memanfaatkan kedua belahan otak secara
seimbang. Belajar jadi mudah jika guru dapat menyeimbangkan kedua
fungsi otak dalam proses pembelajaran.
Setiap belahan otak, baik otak kiri
maupun otak kanan pada hakikatnya mempunyai mempunyai tanggung jawab dan fungsi
masing-masing. Misalnya, Otak kiri berkaitan dengan akademik, seperti
perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika, sedangkan Otak
kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang,
emosi, musik dan warna. Namun, aktifitas kerja kedua otak tersebut tidak
terpisah. Aktivitas kedua otak itu saling menyatu dan juga saling membangun.
Sebagai contoh, ketika melihat beberapa pohon dengan dedaunannya yang
berguguran, tanah yang kering, dan cuaca yang teramat panas. Kita akan
memperhatikan, menganalisis, dan menggeneralisasikan semua hal tersebut dengan
belahan otak kanan. Setelah hal tersebut dilakukan oleh otak kanan, maka
belahan otak kirilah kemudian yang mengkomunikasikannya secara verbal.
Misalnya, ketika kita berkata, “dedaunan itu banyak berguguran, tanah yang
disekitarnya kering, dan ternyata sekarang adalah musim kemarau”. Belahan otak kirilah
yang bertanggung jawab terhadap pengolahan bahasa dan mengutarakan
konsep-konsep yang ada dalam persepsi seseorang. Namun, semua merupakan hasil
dari penggeneralisasian yang dilakukan oleh belahan otak kanan. (Restak,
2004:97).
Guru dalam melaksanakan pembelajaran
di sekolah hendaknya mengetahui dan memahami bahwa pentingnya memanfatkan
kedua belah otak untuk belajar. Belajar jadi mudah jika guru dapat
menyeimbangkan kedua fungsi otak dalam proses pembelajaran. Otak kanan sebagai
kreativitas dan imajinasi dan juga merupakan faktor nonkebahasaan dapat
memberikan ide bagi otak kiri dalam melahirkan kata-kata dan bahasa.
Kreativitas dan imaginasi sangatlah penting dalam proses pembelajaran bahasa.
Kreatifitas dan imajinasi perlu dikembangkan. Jika kreatifitas dikembangkan
dalam proses pembelajaran, maka pembelajaran akan menjadi suatu proses yang
menyenangkan bagi siswa. Implikasinya pada diri siswa akan terbentuk pola
pembelajaran yang kreatif dan tidak tergantung pada orang lain. Ini akan
menjadikan siswa lebih siap dan mampu menyesuaikan diri dengan segala perubahan
dan tuntutan yang terjadi dalam lingkungannya.
C.
Pendekatan
Quantum
Tiga bagian otak manusia juga dibagi
menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Kini dua belahan ini lebih dikenal
sebagai otak kanan (right hemisphere) dan otak
kiri (left hemisphere). Eksperimen terhadap dua belahan
tersebut telah menunjukkan bahwa masing-masing belahan bertanggung jawab
terhadap cara berpikir, dan masing-masing mempunyai spesialisasi dalam
kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi
antara kedua sisi.
Otak manusia mempunyai tiga bagian
dasar : batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia, dan
neokorteks. Seorang peneliti, Dr. Paul Maclean, menyebutnya otak triune karena
terdiri dari tiga bagian, yang masing-masing berkembang pada waktu berbeda
dalam sejarah evolusi kita. Masing-masing bagian juga mempunyai struktur saraf
tertentu dan mengatur tugas-tugas tertentu yang harus dilakukan.
Yang pertama berkembang dalam
evolusi otak adalah batang atau otak reptil. Otak kita mempunyai unsur-unsur
yang sama dengan reptilia. Inilah komponen kecerdasan terendah dari species
manusia. Bagian otak ini bertanggungjawab atas fungsi-fungsi motor sensorik
atau pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari pancaindra.
Perilaku yang ada dalam otak reptil
berkaitan dengan insting mempertahankan hidup dan dorongan untuk mengembangkan
spesies. Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan
perlindungan wilayah. Ketika manusia merasa tidak aman, otak reptil ini spontan
bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari bahaya. Inilah yang disebut
reaksi ‘hadapi atau lari’. Pada masa-masa perkembangan awal
manusia, inilah reaksi yang merupakan keharusan. Sayangnya, jika otak reptil
ini terlalu dominan, manusia tidak dapat berpikir pada tingkat yang lebih
tinggi.
Di sekeliling otak reptil terdapat
sistem limbik yang sangat kompleks dan luas, atau otak mamalia. Dalam istilah
evolusioner, sistem ini sangat canggih dan merupakan bagian yang juga dimiliki
semua mamalia. Sistem limbik ini terletak di bagian tengah dari otak manusia.
Fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu ia menyimpan perasaan manusia,
pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar manusia. Selain
itu, sistem ini juga mengendalikan bioritme manusia, seperti pola tidur, lapar,
haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur tubuh,
metabolisme dan sistem kekebalan.
Sistem limbik ini jelas merupakan
bagian yang penting dalam kehidupan manusia.(Kenyataan bahwa bagian otak
yang mengendalikan emosi manusia juga mengendalikan semua fungsi tubuh manusia,
menjelaskan mengapa emosi manusia dapat secara langsung mempengaruhi
kesehatannya). Sistem limbik adalah panel kontrol utama manusia yang
menggunakan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh–dan
yang tak begitu sering, indra peraba dan penciuman– sebagai inputnya. Kemudian,
informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak manusia,
yaitu neokorteks.
Bagian ini terbungkus di
sekitar bagian atas dan sisi-sisi sistem limbik, yang membentuk 80% dari
seluruh materi otak. Bagian otak ini merupakan tempat bersemayamnya kecerdasan
manusia. Inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan,
pendengaran, dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal dari pengaturan ini
adalah penalaran, berpikir secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku
waras, bahasa, kendali motorik sadar dan ideasi (penciptaan gagasan) nonverbal.
Dalam neokortekslah semua kecerdasan yang lebih tinggi berada, yang membuat
manusia unik sebagai spesies. Psikolog Dr. Howard Gardner
telah mengidentifikasi berbagai kecerdasan khas yang dapat dikembangkan pada
manusia. Di antara kecerdasan-kecerdasan ini adalah kecerdasan linguistik,
matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musik, antar pribadi.
Mungkin kecerdasan tertinggi –dan
bentuk terbaik dari pikiran yang kreatif– adalah intuisi. Intuisi
adalah kemampuan untuk menerima atau menyadari informasi yang tidak dapat
diterima kelima indra kita. Kemampuan ini sangat kuat pada anak-anak antara
usia empat dan tujuh tahun. Proses berpikir otak kiri bersifat logis,
sekuensial, linear, dan rasional. Sisi ini sangat teratur. Walaupun berdasarkan
realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikirnya
sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi
auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Cara berpikir otak kanan bersifat
acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan
cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi,
kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau
orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan
warna, kreativitas dan visualisasi. Kedua belahan otak tersebut sama penting
artinya. Orang yang memanfaatkan kedua belahan otaknya cenderung seimbang dalam
setiap aspek kehidupan mereka. Bekerja dan belajar terasa sangat mudah bagi
mereka karena mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang
diperlukan dalam setiap tahapan yang sedang dihadapi. Karena sebagian besar
komunikasi diungkapkan dalam bentuk verbal atau tertulis, yang keduanya
merupakan spesialisasi otak kiri, bidang-bidang pendidikan, bisnis, dan sains
cenderung berat ke otak kiri. Sesungguhnya, jika orang yang termasuk kategori
otak kiri dan tidak melakukan upaya tertentu untuk memasukkan beberapa
aktivitas otak kanan dalam hidupnya, ketidak-seimbangan yang
dihasilkannya dapat mengakibatkan stres dan juga gangguan kesehatan mental dan
fisik.
Untuk menyeimbangkan kecenderungan
manusia terhadap dominasi penggunaan otak kiri, perlu dimasukkan peranan musik
dan estetika/ kesenian/kebudayaan dalam pengalaman belajar manusia. Semua itu
akan menimbulkan emosi positif, yang membuat otak manusia bekerja lebih
efektif. Emosi yang positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang mengarah pada
keberhasilan, yang mengarah pada kehormatan diri yang lebih tinggi, yang
kemudian pada gilirannya akan mendorong emosi yang lebih positif –sebuah
siklus aktif– yang mengangkat manusia lebih tinggi dan lebih tinggi
lagi. (Pernahkah kita perhatikan bahwa orang-orang yang sangat berhasil
dalam hidupnya tampak mempunyai penghargaan yang tinggi terhadap seni ?)
Selama bertahun-tahun, manusia
selalu mengajukan pertanyaan besar “Secerdas apa Anda ?”. Kita
pernah berpikir bahwa kecerdasan adalah kapasitas yang pasti. Sudan lama, kita
mengukur kecerdasan melalui tes IQ, tes standardisasi, dan prestasi kognitif
akademis. Sesuai rencana, beberapa anak akan naik ke puncak, beberapa anak
jatuh ke dasar, dan lainnya berada di tengah –demikianlah munculnya
sistem penilaian “lonceng” yang terpercaya– (beberapa akan mendapat
nilai A dan E, dan sebagian besar akan mendapat nilai C).
Berkat kerja cemerlang Dr. Howard
Gardner, psikolog kognitif dan ko-direktur Project Zero di Universitas Harvard,
kita mengalami pergeseran paradigma umum dalam cara kita memandang kecerdasan,
baik dalam bidang psikologi hingga pendidikan. Kita beranjak dari “Secerdas apa
Anda?” ke “BAGAIMANA Anda cerdas ?”.
Ini merupakan hasil perkembangan
Kecerdasan Berganda/Majemuk (Gardner, 1983). Dalam karyanya, Gardner menemukan
beberapa jenis kecerdasan –tidak hanya satu yang dapat diukur dan
dijumlah sebagaimana kecerdasan IQ–. Teorinya menawarkan pandangan yang
lebih luas mengenai kecerdasan dan menyarankan bahwa kecerdasan adalah suatu
kesinambungan yang dapat dikembangkan seumur hidup.
Jadi, tak ada yang dapat menjawab
pertanyaan “Siapa yang paling cerdas?” yang kita lontarkan tadi, karena setiap
orang yang disebutkan di atas cerdas dengan cara yang berbeda-beda.
Kecerdasan Majemuk tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Melibatkan kemampuan untuk memahami
hubungan ruang dan citra mental, dan pengertian akurat mengenai dunia visual.
2. Menggambar, mensketsa,
mencorat-coret, visualisasi, citra, grafik, desain, label, seni, video, film,
ilustrasi.
3. Mencakup kemahiran dalam berbahasa
untuk berbicara, menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan. kata-kata,
berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog, diskusi,
puisi, lirik, mengeja, bahasa asing, surat, e-mail, pidato,
makalah, esai.
4. Ini mengacu pada keterampilan
manusia, sehingga dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi
dengan orang lain. Memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi,
menyayangi, berbicara, sosialisasi, manipulasi, menjadi pendamai, permainan
kelompok, klub, teman-teman, kelompok kerja sama.
5. Segala kemampuan yang berdasarkan
pada pemahaman dan penggunaan nada dan tempo. Menyanyi, bersenandung,
mengetuk-ngetuk, irama, melodi, kecepatan, warna nada, alat musik, rima.
6. Pendatang baru dalam kecerdasan
Gardner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat melihat
hubungan dan pola dalam dunia/alam dan mengidentifikasi serta berinteraksi
dengan proses yang alamiah. Jalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi
dengan binatang, pengategorian, menatap bintang, meramal cuaca, simulasi,
penemuan, berkebun.
7. Merupakan kemampuan untuk
mengendalikan dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.Menari,
berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, mencoba, mensimulasikan,
merakit/membongkar, bermain drama, permainan, indra peraba.
8. Ini mengacu pada kesadaran reflektif
mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. Berpikir,
meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung,
membuat jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri,
menulis, introspeksi.
9. Melibatkan pemecahan masalah secara
logis dan ilmiah serta kemampuan matematis. bereksperimen, bertanya,
menghitung, logika deduktif dan induktif, mengorganisasikan, fakta, teka-teki,
skenario.
10. Merupakan kecerdasan terakhir yang
ditemukan oleh Gardner, mengikat makna dengan mempertanyakan/mendefinisikan
manfaat atau tujuan sebuah kegiatan. mengajar, belajar, menggugat,
mempertanyakan, bersikap kritis.
Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan
membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang.
Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun
1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry. Otak besar atau cerebrum yang
merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua
kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat,
membayangkan, serta merencanakan masa depan.
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan,
atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan
mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang
berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta
merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri
merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional
Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia
lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan
intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi,
menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya. Belahan otak mana
yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing
yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian,
sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal
ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak
mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan
proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga
cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga
lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak
kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan
dalam belajar hal-hal yang teknis. Ada banyak cara untuk mengetahui apakah
seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat
perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang
khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian
otak mana yang paling aktif.
Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu
pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai
bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Idealnya, otak kiri dan otak
kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak
kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas
sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi. Untuk mengoptimalkan dan
menyeimbangkan kinerja dua belahan otak, Anda bisa menggunakan teknologi
Brainwave Entrainment atau yang dikenal dengan Terapi Gelombang Otak. Metode
ini sangat mudah diikuti karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik
instrumental yang dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua
belahan otak Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar